Subscribe:

Pages

Jumat, 21 Oktober 2016

#SIP EVOLUSI COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM


Aplikasi komputer pertama sebagai suatu sistem informasi disebut sebagai sistem informasi manajemen (Management Information Systems/MIS), selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh sistem pendukung keputusan (Decission Support Systems/DSS), otomatisasi perkantoran (Office Automation/OA), dan sistem pakar (Expert System/ES). Aplikasi-aplikasi tersebut membentuk sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/CBIS). Secara ringkas evolusi CBIS adalah sebagai berikut:

A.  Fokus Awal pada Data

Selama paruh awal abad 20, saat punched card dan key driven boo kkeeping machines berada pada masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini diteruskan hingga komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi akuntansi (Sistem Informasi Akuntansi/SIA/Accounting Information System) dengan nama pengolahan data elektronik (Electronic Data Processing/EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan telah disingkat menjadi pengolahan data (Data Processing/DP).

Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer awal ini adalah pengolahan data elektronik (Electronic Data Processing – EDP). Istilah EDP tidak lagi populer dan disingkat menjadi data processing (DP). Kemudian digunakan istilah SIA (Sistem Informasi Akuntansi) untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi pengolahan data perusahaan. 


  B. Fokus Baru pada Informasi

Suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa, pengertian dari SIM. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan. Konsep SIM ini menyatakan bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Elemen-elemen SIM :
·        Hardware
Salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.

Hardware
·        Software
Sekumpulan data-data elektronik yang tersimpan dan diatur oleh komputer yang berupa program atau instruksi untuk menjalankan dan mengeksekusi suatu perintah.
Software

·        Prosedur
Prosedur merupakan eleman fisik. Hal ini disebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik, seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu : instruksi untuk pemakai, instruksi pemakaian masukan dan instruksi karyawan untuk pemakaian komputer.
·        Database
Kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut.
·        Model
Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.


Tujuan SIM adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan sub unit organisasional perusahaan.

C.  Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan

Suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.

Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solving akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.

Munculnya  konsep  sistem  pendukung  keputusan  (Decision  Support System – DSS). DSS merupakan sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Konsep DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat oleh manajer. Disini, SIM dipandang sebagai suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer secara umum yang mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional. Sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer secara khusus.


Karakteristik sistem pendukung keputusan :

·  Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception
·        Adanya interface manusia/ mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan
·        Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tidak terstruktur
·   Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan
·        Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen

Tujuan :
·        Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
·        Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
·    Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/ tidak terstruktur.


A.        Fokus Sekarang pada Komunikasi 


Fokus pada aplikasi perkantoran yang disebut otomatisasi kantor (Office Automation – OA). OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Otomatisasi kantor berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, electronic mail, facsimile transmission dan dekstop publishing. Digunakan istilah kantor maya (virtual office) untuk menggambarkan semua aplikasi otomatisasi kantor.

Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang–orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
  • Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
  • Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang  membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
  • Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (manajer & profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
  • Pegawai administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.

Tujuan Office Automation:
  • Menghindari biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
  • Pemecahan masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer
  • Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.

E. Fokus Potensial pada Konsultasi

Kemunculan konsep kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI). Bagian dari AI yakni sistem pakar (expert system) menjadi perhatian yang utama. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area, misal sistem pakar dapat menyediakan sebagian bantuan yang sama seperti seorang konsultan manajemen.

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer. Dimana komputer tersebut ditujukan agar dapat menyelesaikan masalah seperti apa yang biasa dilakukan oleh para ahli. Selain itu di dalam sistem pakar terdapat keuntungan, kelemahan dan bentuk sistem.

         Bagian sistem pakar:

a. User interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
·          
                               Input terdapat empat metode, yaitu:
- Menu
- Commands
- Natural Languange
- Customized Interfaces
·       
              Output sistem pakar, antara lain:
- Penjelasan dari pertanyaan
- Penjelasan dari penyelesaian masalah

b. Knowledge base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.

c. Interference engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi benar naka satu tindakan diambil.

d. Development engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.

                Contoh sistem pakar:
  • XSEL. Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
  • MYCIN. Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
  • PROSPECTOR. Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.

Bentuk sistem pakar :
·      Berdiri sendiri: Merupakan software yang berdiri sendiri, tidak tergabung dalam software lain.
·      Tergabung: Merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvensional).
·       Menghubungkan ke software lain: Bentuk ini biasanya merupakan ystem pakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.

Keuntungan sistem pakar :
·        Bisa melakukan proses berulang secara otomatis.
·        Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
·        Meningkatkan output dan produktivitas.
·        Meningkatkan kualitas.

Kelemahan sistem pakar :
·        Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
·        Sulit dikembangkan.
·        Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

Daftar Pustaka

Adam, D. R., Power, M. J., & Owles, V.A. (1985). Computer information system development: Design and implementation. South Western: Publishing Co.
Amsyah, Z. (1977). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Burch, J.G., & Grutnitski, G. (1986). Information system: Theory and practice. Canada: Sony Inc.
Davis, G. B. (1985). Management information systems: Conceptual foundation, structure and development. New York: Mc Graw Hill International.
Fatta, A. H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Jones, M. (1980). The practical guide to structured system design. New York: Yourdan Press.
Kadir, A. (2003). Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
McLeod, R. (1993). Management information systems: A study of computer based information systems. New York: Mac Millan.
Saliman. (2006). Sistem informasi berbasis komputer. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Scoot, G. M. (1986). Principles of management information systems. New York: Mc Graw Hill International.
Siagian, S.P. (1984). Sistem informasi untuk pengambilan keputusan. Jakarta: Gunung Agung.
Susanto, A. (2008). Sistem informasi akuntansi: Konsep dan pengembangan berbasis komputer. Bandung: Lingga Jaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates