Subscribe:

Pages

Kamis, 20 Oktober 2016

DEFINISI & DIMENSI KOMUNIKASI, SERTA PERAN PSIKOLOGI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

1.     DEFINISI KOMUNIKASI


Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin, “communicatio” yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran.
Adapun beberapa definisi komunikasi dari para ahli sebagai berikut:
a.     Carl I. Hovland
Proses dimana seseorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non-verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
b.     Theodorson dan Thedorson
Penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
c.      Edwin Emery
Seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.
d.     Delton E. Mc Farland
Suatu proses interaksi yang mempunyai arti antara sesama manusia.
e.      Willian Albig
Proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/ lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
f.       Charles H. Cooley
Suatu mekanisme hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
g.     A. Winnet
Proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
h.     Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss
Proses makna diantara dua orang atau lebih.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses interaksi yang dilakukan oleh komunikator dengan maksud menyebarkan informasi, sehingga dapat mengubah perilaku orang lain.



2.     DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI

Empat dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
a.     Isi
C biasanya berbicara kepada D tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
b.     Kebisingan
Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yang terdengar dalam melakukan komunikasi.
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan D sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh C, kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran D tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi D untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh C di dalam cara sebagaimana C memahaminya.
c.      Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada jaringan satelit. Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara C dengan D adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa C dapat berbicara dengan D hanya dengan melalui E atau F. Sebagaimana satu bab berikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satu sama lain.
d.     Arah Komunikasi
Komunikasi terdiri dari 2 macam arah, yaitu :
Komunikasi satu arah adalah hanya ada satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau lebih contohnya promosi produk tertentu atau guru dikelas.

Komunikasi dua arah adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang atau lebih juga ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi untuk menyampaikan beberapa informasi.



3. PEMAHAMAN UMUM PERAN PSIKOLOGI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

Dalam perjalanannya sebagai sebuah ilmu, psikologi telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan organisasi atau perusahaan. Teori, hasil penelitian dan teknik-teknik atau metode tentang perilaku organisasi telah banyak diaplikasikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas. Para lulusan psikologi yang berkarir dalam dunia bisnis juga telah banyak menunjukkan peranan penting mereka dalam pengembangan sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja.
Ilmu psikologi berpusat pada manusia, dan mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dengan berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
Dengan adanya psikologi manajemen, kinerja SDM akan terkontrol dengan baik dan tingkat produktivitas meningkat.
Manajemen Sumber Daya Manusia, disingkat MSDM merupakan suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur sumber daya yang dimiliki oleh individu dapat digunakan secara maksimal sehingga tujuan (goal) menjadi maksimal. Manajemen SDM juga merupakan bidang ilmu manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Unsurnya adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada sebuah lembaga atau organisasi. Dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen sumber daya manusia ini hanyalah masalah-masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.
Manajemen SDM mempergunakan manusia sebagai kajian materi yang digunakan dalam disiplin ilmu ini. Manusia merupakan makhluk yang berperilaku sebab perilaku merupakan manifestasi kejiwaan diri manusia. Disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan hal tersebut yakni psikologi. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku yang merupakan manifestasi kejiwaan manusia. Dengan demikian, kedua disiplin ilmu yakni Manajemen SDM dan Psikologi memiliki relevansi terkait keduanya sama-sama mengkaji manusia. Hanya saja, Manajemen SDM mempelajari manusia yang beraktivitas dalam suatu organisasi atau perusahaan terkait dengan pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Selain itu, kajian ilmu psikologi juga akan memberikan kontribusi terhadap disiplin ilmu Manajemen SDM dalam mempelajari tingkah laku manusia serta aktivitas di dalam mengelola SDM yang mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian, serta pengawasan dan pengarahan.
Proses perencanaan, pengorganisasian, serta pengawasan dan pengarahan sumber daya manusia merupakan hal yang kompleks sebab manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang berbeda atau berlainan yang dibawa ke dalam organisasi. Oleh sebab itu, perlu didukung dengan pengetahuan yang mengkaji komponen-komponen kejiwaan pada manusia sebagai makhluk yang unik. Pengetahuan yang dimaksud yakni terdapat dalam kajian ilmu psikologi.
Secara umum, berbagai teori, metode dan pendekatan psikologi dapat dimanfaatkan di berbagai bidang dalam perusahaan. Salah satu hasil riset yang dilakukan terhadap para manager HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyebutkan Psikologi Industri dan Organisasi memberikan peran penting pada area-area seperti pengembangan manajemen SDM (rekrutmen, seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan), motivasi kerja, moral dan kepuasan kerja. 30% lagi memandang hubungan industrial sebagai area kontribusi dan yang lainnya menyebutkan peran penting PIO pada desain struktur organisasi dan desain pekerjaan.
Hasil riset tersebut di atas mungkin hanya menggambarkan sebagian besar area di mana Psikologi dapat berperan. Satu hal yang belum disebutkan di atas misalnya peran para psikolog dalam menangani individu-individu yang mengalami masalah-masalah psikologis melalui Employees Assistant Program (EAP) atau pun klinik-klinik yang dimiliki oleh perusahaan. Penanganan individu yang mengalami masalah psikologis sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal tersebut sangatlah wajar mengingat bahwa perusahaan digerakan oleh individu-individu yang saling berinteraksi di dalamnya.


Daftar Pustaka
Fathoni, A. (2006). Organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Bandung: Rineka Cipta.
Pace, R. W., & Faules, D. F. (2006). Komunikasi organisasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sendjaja, S. D. (2002). Pengantar komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Suprapto, T. (2009). Pengantar teori & manajemen komunikasi. Jakarta: MedPress.
Zarkasi, M. (1978). Psikologi manajemen. Jakarta: Erlangga.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates