Subscribe:

Pages

Minggu, 27 November 2016

#SIP ARTIFICIAL INTELLIGENCE



1.    Sejarah

Hasil gambar untuk history

Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas" pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan" pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada pemerintah AS.
Tantangan Hebat DARPA, yang dimulai pada 2004 dan berlanjut hingga hari ini, adalah sebuah pacuan untuk hadiah $2 juta dimana kendaraan dikemudikan sendiri tanpa komunikasi dengan manusia, menggunakan GPS, komputer dan susunan sensor yang canggih, melintasi beberapa ratus mil daerah gurun yang menantang.


Berikut sejarah perkembangan kecerdasan buatan secara lebih rinci :
a.       Tahun 1206, robot humanoid pertama karya Al-Jazari
b.      Tahun 1796, boneka dari Jepang bernama Karakuri
c.       Tahun 1941, komputer elektronik pertama
d.      Tahun 1949, komputer dengan program tersimpan pertama
e.       Tahun 1956, kelahiran dari artificial intelligence pada Dartmouth conference
f.        Tahun 1958, dibuat bahasa LISP
g.      Tahun 1963, penelitian intensif departemen pertahanan Amerika
h.      Tahun 1970, sistem pakar pertama diperkenalkan secara luas
i.        Tahun 1972, bahasa Prolog diciptakan
j.        Tahun 1986, perangkat berbasis AI dijual luas mencapai $425 juta
k.      Tahun 1994, AC berbasis Neuro fuzzy dijual
l.   Tahun 2010, sistem kecerdasan buatan untuk pesawat komersial BOEING 900-ER ramai digunakan
m.    Tahun 2011, service robot untuk restoran berhasil dibuat di Indonesia
n.      Tahun 2012, sistem pakar troubleshooting komputer berbasis Fuzzy dan Self Learning
o.      Tahun 2012, sistem imun pada deteksi spam diciptakan

Hasil gambar untuk history of artificial intelligence
Sejarah Artificial Intellegence


Hasil gambar untuk artificial intelligence

Menurut beberapa ahli kecerdasan buatan didefinisikan sebagai berikut : Menurut H. A. Simon [1987] : ”Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman computer untuk melakukan hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas”.
Menurut Rich and Knight [1991] : “Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia”.
Menurut Encyclopedia Britannica : “Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan cabang ilmu computer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi kecerdasan berdasarkan metode heuristic atau berdasarkan sejumlah aturan”.
Menurut John McCarthy [1956] : “Untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia”.
Kecerdasan buatan dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai berikut :
a.  Sudut pandang kecerdasan (intelligence)
Kecerdasan buatan adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia.
b.   Sudut pandang penelitian
  Studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dilakukan oleh manusia.


2.    Hubungan Artificial Intelligence dengan Kognisi Manusia

Hasil gambar untuk human cognition and artificial intelligence

Pada dasarnya AI atau kecerdasan buatan merupakan terobosan teknologi yang dibuat oleh manusia yang dipergunakan untuk memudahkan kerja manusia. AI dihasilkan dari adanya proses pemikiran manusia atau kognisi. Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga, dan menilai (Suardi, 2015). Dalam arti lain kognisi terkait dengan kemampuan berfikir. Dengan adanya kemampuan berfikir dari manusia sehingga menghasilkan sesuatu yang sampai saat ini masih digunakan dan sangat membantu kerja manusia dalam segala bidang yaitu AI. Tanpa adanya kognisi manusia maka AI tidak akan tercipta, sekalipun pada dasarnya ada perbedaan antara AI dan kognisi manusia masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya namun jika ditinjau kembali AI dan kognisi manusia saling membutuhkan satu sama lain. AI tidak akan tercipta jika tidak ada kognisi manusia, dan manusia juga membutuhkan AI dalam kehidupannya sehari-hari. Berikut ini akan dijelaskan beberapa keuntungan AI dan keuntungan kecerdasan manusia menurut Kusrini (2006).


Keuntungan kecerdasan buatan dibanding kecerdasan alamiah :
a.       Lebih permanen
b.      Memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran
c.       Relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah
d.      Konsisten dan teliti
e.       Dapat didokumentasi
f.        Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih cepat dan lebih baik dibanding manusia
Keuntungan kecerdasan alamiah dibanding kecerdasan buatan adalah :
a.       Bersifat lebih kreatif
b.     Dapat melakukan proses pembelajaran secara langsung, sementara AI harus mendapatkan masukan berupa simbol dan representasi-representasi
c.  Menggunakan fokus yang luas sebagai AI referensi untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, AI  menggunakan fokus yang sempit
Komputer yang menggunakan AI dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang objek, kegiatan (events), proses dan dapat memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien daripada yang data dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, dengan menggunakan insting, manusia dapat melakukan hal yang sulit untuk di program pada komputer. Manusia dapat mengenali (recognize) hubungan antara beberapa hal, menilai kualitas dan menemukan pola yang menjelaskan hubungan tersebut.

Daftar Pustaka
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori, dan aplikasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence. Yogyakarta: Graha Ilmu.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Solso, R. L., Maclin, O. H., Maclin, M. K. (2009). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.
Suardi, M. (2015). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates