Subscribe:

Pages

Senin, 11 April 2016

Perkembangan Kesehatan Mental, Kepribadian Sehat, dan Konsep Kepribadian Menurut Rogers

A. Perkembangan Kesehatan Mental

Self merupakan konstruk utama dalam teori kepribadian Rogers, yang dewasa ini dikenal dengan ”self concept “. Rogers mengartikan sebagai persepsi tentang karakteristik “I” atau “Me” dan persepsi tentang hubungan “I” atau “Me” dengan orang lain atau berbagai aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai yang terkait dengan persepsi tersebut. Diartikan juga sebagai keyakinan tentang kenyataan, keunikan, dan kualitas tingkah laku diri sendiri. Konsep diri merupakan gambaran mental tentang diri seseorang, seperti : “Saya cantik”, “Saya seorang pekerja yang jujur”, dan “Saya seorang pelajar yang rajin”.

Hubungan antara “self concept” dengan organisme terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu “congruence” atau “incongruence”. Kedua kemungkinan hubungan ini menentukan perkembangan kematangan, penyesuaian, dan kesehatan mental seseorang

Apabila antara “self concept” dengan organisme terjadi kecocokan maka hubungan itu disebut kongruen, tetapi apabila terjadi diskrepansi (ketidakcocokan) maka hubungan itu disebut inkongruen. Contoh yang inkongruen : Anda mungkin meyakini bahwa secara akademik anda seorang yang cerdas , namun ternyata nilai-nilai yang anda peroleh sebaliknya (organisme atau pengalaman nyata).

Sehat atau tidaknya seseorang dilihat dari bagaimana individu menerima cinta pada masa kecilnya. Selama masa perkembangan, individu membutuhkan cinta dan kasih sayang dari orang terdekatnya. Rogers menyebut kebutuhan ini sebagai penghargaan positif (positive regard). Setiap anak terdorong untuk mencari positive regards tetapi, tidak setiap anak mendapatkan hal itu. Anak akan merasa senang dan nyaman jika dia menerima kasih sayang, cinta dan persetujuan dari orang lain, apalagi jika hal tersebut dia dapatkan dari orang-orang terdekatnya namun, jika dia kurang mendapat cinta dan kasih sayang serta mendapatkan ejekan, maka dia akan merasa sangat kecewa dan sedih.

B. Kepribadian Sehat


Ada tiga hal penting yang dikemukakan Rogers mengenai kepribadian yang sehat:

a.              Kepribadian sehat merupakan suatu proses yang terus-menerus dan tidak pernah berhenti. Yang mengakibatkan orientasi manusia menuju masa depan yang bisa di capai dengan mengembangkan segala potensi yang ada pada diri.

b.              Aktualisasi diri merupakan proses yang sulit, menantang, dan menantang bagi individu.

c.              Orang yang mengaktualisasi adalah diri mereka sendiri. Artinya, mereka tidak memanipulasi dirinya sendiri di hadapan orang banyak, dan bertindak sesuai dengan kehendak mereka sendiri, tidak terpengaruh dari luar diri mereka.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

            Selanjutnya, Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :

a.              Keterbukaan kepada pengalaman

            Dalam hal ini manusia mampu menggunakan pengalaman yang pernah dimiliki untuk menggunakannya dalam membuka kesempatan dan persepsi baru.

            Orang yang berfungsi sepenuhnya akan lebih emosional, mereka banyak mengalami emosi positif dan negatif.

b.              Kehidupan eksistensial

            Orang yang berfungsi sepenuhnya akan menyesuaikan diri terhadap pengalaman-pengalaman baru. Setiap merasakan kesegaran terhadap setiap pengalaman yang baru.

c.              Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri

            Manusia akan bertingkah laku sesuai dengan kepercayaan yang dianggapnya benar, bertindak secara bebas dan spontan.

d.             Perasaan bebas

Orang yang sehat akan selalu mempunyai banyak pilihan dalam hidupnya. Ia dapat menentukan sendiri jalan hidupnya,  tanpa ada paksaan maupun pengaruh dari luar. Ia percaya bahwa masa depan ditentukan oleh diri mereka sendiri.
  
e.              Kreativitas
Rogers percaya orang yang berfungsi sepenuhnya mampu menyesuaikan diri, walaupun terjadi perubahan besar pada lingkungannya. Dalam menghadapi perubahan tersebut, mereka akan bertingkah laku kreatif dan spontan.

            Jadi, Rogers menyatakan bahwa orang yang sehat adalah orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi ini memungkinkan organisme mempertahankan kebutuhan fisiologis. Orang yang mengaktualisasi dapat meningkatkan proses pematangan dan pertumbuhan serta bisa mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

Rogers percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang dibawa sejak lahir untuk menciptakan dan hasil ciptaan yang paling penting adalah diri orang sendiri, suatu tujuan yang dicapai jauh lebih sering oleh orang-orang yang sehat daripada orang-orang yang sakit secara psikologisnya.

Menurut Rogers manusia yang rasional dan sadar, tidak dipengaruhi oleh masa kanak-kanak, tetapi menurutnya masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat jauh lebih penting daripada masa lampau. Beliau berpendapat bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi kita memandang masa sekarang yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis.


C. Konsep Kepribadian

Carl Rogers
Self merupakan pengalaman yang unik pada setiap individu. Pengalaman tersebut dipahami menjadi nilai-nilai yang kemudian membentuk self. Pengalaman tersebut dipersepsi menjadi bagian-bagain yang di simbolisasikan menjadi konsep utuh self. Struktur self pada setiap orang dapat berubah sesuai pengalaman yang dialami.

Konsep teori tentang kepribadian Rogers (Rogers dalam Corsini, 2011) mengacu pada sembilan belas pokok pikiran tentang kepribadian, yaitu:

1.             Individu adalah pusat perubahan. Artinya, setiap individu mempunyai pengalaman yang terus berubah.
2.              Individu akan bereaksi terhadap perubahan fenomena sebagaimana hal tersebut dirasakan.
3.              Organisme bereaksi sebagai satu unit yang utuh terhadap bidang fenomena.
4.              Setiap individu berupaya untuk mengaktualisasikan diri.
5.              Beberapa bagian dari keseluruhan ruang yang dipersepsi secara bertahap akan dipisahkan dan menjadi sesuatu yang disebut diri (self).
6.             Hasil interaksi antara lingkungan dengan lingkungan adalah sebagiannya adalah hasil interaksi dengan individu lain, lalu self akan terbentuk.
7.              Untuk mengetahui kepribadian seseorang, dapat mengacu langsung pada individu tersebut.
8.         Manusia berperilaku untuk memenuhi berbagai kebutuhan pada pengalaman yang kemudian akan dipersepsi.
9.              Emosi mengarahkan individu dalam berperilaku.
10.          Setiap pengalaman memiliki nilai, sementara nilai menjadi bagian langsung dari self.
11.        Pengalaman yang terjadi dalam kehidupan individu beroperasi dengan cara: a) dirasakan dan disusun dalam beberapa hubungan langsung dengan diri; b) diabaikan karena tidak ada hubungan yang dirasakan secara langsung  pada struktur diri; dan c) individu menolak menyusun pengalaman karena tidak konsisten dengan struktur diri tersebut.
12.          Manusia akan konsisten dalam berperilaku sesuai dengan konsep diri.
13.  Perilaku dapat disebabkan oleh pengalaman organik dan kebutuhan yang belum disimbolisasikan pada self.
14.       Apabila konsep diri ke tingkat simbolis dalam berhubungan, maka akan terjadi penyesuaian psikologis.
15.     Pengalaman sensoris dan viseral yang ditolak oleh individu, akan menyebabkan kegagalan menyesuaikan diri secara psikologis.
16.    Setiap pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur kepribadian individu dinilai sebagai ancaman.
17.    Apabila self tidak sesuai dan dianggap mengancam individu, maka akan di evaluasi dan direvisi.
18.         Apabila pengalaman sensoris dipersepsi dan disatukan ke dalam sisten kepribadian, maka self akan memahami keberadaan individu lain sebagai sesuatu yang terpisah dari dirinya.
19.          Individu akan memperbaharui nilai-nilai yang baru dari setiap pengalaman yang dipersepsi.

Rogers memiliki konsep kepribadian individu yang secara utuh berfungsi (fully functioning person). Konsep ini akan dijelaskan pada bagian tujuan terapi menurut Rogers. Dalam mengatasi pasiennya yang mengalami gangguan, maka Rogers memilih terapi yang berpusat pada klien atau lebih dikenal dengan client centered therapy. Rogers membangun teorinya berdasarkan pengalaman yang diperolehnya sebagai terapis. Berbeda dengan tokoh lainnya, Rogers lebih menyukai menggunakan penelitian empiris untuk mendukung teori perkembangan maupun pendekatan terapinya. Penelitian empiris ini bertujuan untuk menjelaskan psikoterapi dan mengevaluasi hasilnya.

Rogers memberikan dua asumsi dasar dari teori yang berpusat pada pribadi, yaitu :

a.              Kecenderungan formatif

Rogers yakin bahwa terdapat kecenderungan dari setiap hal, yang berevolusi dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

b.              Kecenderungan aktualisasi

Asumsi yang saling berkaitan dan bergerak menuju keutuhan atau pemuasan dari potensi. Kecenderungan ini dimiliki oleh setiap manusia dan mendorong manusia untuk memuaskan kebutuhannya.  Aktualisasi diri berkembang setelah manusia mengembangkan sistem diri dan merujuk kepada kecenderungan untuk bergerak menuju menjadi manusia sepenuhnya.


Tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana dia memandang kenyataan secara subyektif. Manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri. Manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif,  dan sukar di pahami.

Daftar Pustaka


Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Theories of personality (7th ed.). Boston: Mc. GrawHill.
Schultz, D. (1991). Psikologi pertumbuhan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Supratiknya. (1993). Teori-teori holistik (organismik-fenomenologis). Yogyakarta: PT Kanisius.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates